Kalahkan City di Menit Terakhir, Wigan Juara Piala FA
LONDON, Kompas.com - Wigan Athletic mencatat sejarah
untuk pertama kalinya meraih gelar Piala FA. Pada partai final di
Stadion Wembley, Sabtu (11/5/2013), The Latics menang 1-0 atas tim
raksasa Premier League, Manchester City.
Ben Watson menjadi pahlawan kemenangan Wigan, yang sedang terancam degradasi dari Premier League. Gol sundulannya di masa injury time mengoyak jala Joe Hart, yang sekaligus memupus harapan manajer Roberto Mancini untuk mempersembahkan gelar hiburan bagi City di musim ini, setelah mereka gagal mempertahankan gelar Premier League dan terdepak di fase grup Liga Champions.
Meskipun lebih diunggulkan, City nyaris tak memiliki peluang bagus untuk membobo gawang Wigan, yang dikawal Joel Robles. Duet Sergio Aguero dan Carlos Tevez, yang ditopang gelandang serang asal Spanyol, David Silva, nyaris tak berdaya menembus kokohnya pertahanan Wigan.
Justru sebaliknya, Wigan, yang di ajang Premier League sedang terseok-seok dan terancam degradasi karena menempati peringkat ke-18, memiliki peluang emas pada menit ke-35. Menerima umpan terobosan, Callum McManaman berhasil mengecoh penjaga gawang City, Joe Hart, yang berusaha menutup pergerakannya di sisi kanan gawang.
Sayang, ketika bola digiring ke tengah, pergerakan McManaman ditutup beberapa pemain. Akibatnya, bola tendangan yang dilepaskan ke arah gawang yang tak lagi dikawal Hart, masih membentur kaki Pablo Zabaleta, sehingga selamatlah City dari kebobolan.
Sampai peluit panjang tanda paruh pertama usai, tak ada gol yang tercipta.
Di babak kedua, City tetap bermain agresif tetapi mereka tetap kesulitan membuat gol. Malah Wigan nyaris mencetak gol jika tendangan bebas Shaun Maloney di menit ke-75 tak membentur mistar gawang.
Ben Watson menjadi pahlawan kemenangan Wigan, yang sedang terancam degradasi dari Premier League. Gol sundulannya di masa injury time mengoyak jala Joe Hart, yang sekaligus memupus harapan manajer Roberto Mancini untuk mempersembahkan gelar hiburan bagi City di musim ini, setelah mereka gagal mempertahankan gelar Premier League dan terdepak di fase grup Liga Champions.
Meskipun lebih diunggulkan, City nyaris tak memiliki peluang bagus untuk membobo gawang Wigan, yang dikawal Joel Robles. Duet Sergio Aguero dan Carlos Tevez, yang ditopang gelandang serang asal Spanyol, David Silva, nyaris tak berdaya menembus kokohnya pertahanan Wigan.
Justru sebaliknya, Wigan, yang di ajang Premier League sedang terseok-seok dan terancam degradasi karena menempati peringkat ke-18, memiliki peluang emas pada menit ke-35. Menerima umpan terobosan, Callum McManaman berhasil mengecoh penjaga gawang City, Joe Hart, yang berusaha menutup pergerakannya di sisi kanan gawang.
Sayang, ketika bola digiring ke tengah, pergerakan McManaman ditutup beberapa pemain. Akibatnya, bola tendangan yang dilepaskan ke arah gawang yang tak lagi dikawal Hart, masih membentur kaki Pablo Zabaleta, sehingga selamatlah City dari kebobolan.
Sampai peluit panjang tanda paruh pertama usai, tak ada gol yang tercipta.
Di babak kedua, City tetap bermain agresif tetapi mereka tetap kesulitan membuat gol. Malah Wigan nyaris mencetak gol jika tendangan bebas Shaun Maloney di menit ke-75 tak membentur mistar gawang.
Pada menit
ke-85, City bermain dengan 10 orang setelah Zabaleta terkena kartu merah
akibat melanggar dengan keras McManaman. Inilah momentum bagi Wigan
untuk bangkit dan mulai menguasai jalannya pertandingan. Gol yang
dinantikan tiba di masa injury time, ketika Watson menyundul bola tendangan pojok Maloney.
Sumber : www.kompas.com